Musang pandan
Musang Pandan
Mengenal musang Pandan lampung
Si ketan
Mengenal musang Pandan lampung
Si ketan
Tak hanya kucing dan anjing, ketika kita berbicara mengenai mamalia liar yang cukup sering ditemukan di perkotaan tentu identik dengan musang pula. Namun tetap saja, keberadaan musang tidak dapat menyaingi populasi kucing yang hidup di perkotaan.
Musang Pandan merupakan salah satu jenis musang yang paling terkenal ketimbang saudara-saudaranya sesama musang. Dinamakan musang Pandan karena hewan ini mengeluarkan aroma tubuh yang mirip dengan harum daun pandan. Namun kadang kala bau tersebut justru akan terasa begitu menyengat sehingga memuakkan.
Musang Pandan ini ternyata memiliki banyak nama panggilan. Selain dikenal dengan nama musang pandan, musang ini juga dikenal dengan nama musang Luwak, Luak atau Luwak, Musang Pulut (Malaysia), Careuh Bulan (bahasa Sunda), Toddy Cat, Common Musang, House Musang, dan Common Palm Civet.
Dulunya, musang Pandan dianggap sebagai hama yang meresahkan oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan hewan ini merupakan salah satu predator utama yang mengintai ayam-ayam yang dipelihara oleh warga setempat.
Namun dengan seiring berjalannya waktu, pandangan masyarakat mengenai musang pandan ini mulai berubah. Mungkin karena terlihat menggemaskan, kini musang pandan mulai dilirik sebagai salah satu hewan yang cocok untuk dipelihara.
Kebanyakan Musang Pandan dewasa memiliki ukuran tubuh yang dapat mencapai panjang hingga hampir 1 meter jika sudah diukur lengkap beserta ekornya yang cukup panjang. Dengan ukurannya yang terbilang besar, musang pandan ini biasanya memiliki berat sekitar 2 kg sampai 5 kg.
Sama sepertu halnya mamalia kebanyakan, Musang Pandan juga memiliki tubuh yang diselimuti oleh rambut. Rambut-rambut yang menyelimuti tubuhnya tersebut biasanya berwarna cokelat kehitaman atau abu-abu kehitaman. Terdapat pula motif pada tubuhnya yang membentuk garis-garis atau bintik-bintik. Selain itu, terdapat corak berwarna putih juga pada bagian wajahnya.
Karakter musang pandan
Musang Pandan merupakan hewan arboreal, yakni jenis hewan yang banyak menghabiskan waktunya di pepohonan. Karena itu, Musang Pandan sangat ahli soal memanjat dan bermain dari dahan ke dahan dengan lihainya. Namun tak jarang pula hewan ini turun dari pohon untuk mencari mangsa atau pun hal lainnya.
Selain bersifat arboreal, Musang Pandan juga termasuk salah satu jenis hewan nokturnal yang berarti lebih aktif di malam hari. Jika pada siang hari Musang Pandan beristirahat, ketika malam tiba mereka akan terbangun dan mulai mencari mangsanya.
Tak jarang Musang Pandan ditemukan di perkotaan atau perkampungan dalam keadaan liar. Hewan ini sering tertangkap mata warga sedang berkeliaran di atas atap rumah, kabel listrik, dan tempat-tempat lainnya, baik di siang hari maupun malam hari.
Musang Pandan merupakan hewan omnivora atau pemakan segala. Musang Pandang sangat menyukai buah-buahan segar seperti pisang, buah kopi dan pepaya, serangga, kadal, cacing tanah, bahkan ayam walaupun kasusnya jarang ditemukan.
Pencernaan Musang Pandan sangat singkat dan sederhana. Setelah mencerna buah-buahan, sering kali mereka akan mengeluarkan kembali biji-biji dari buah yang tidak dapat tercerna bersama dengan kotorannya. Itulah alasan mengapa Musang Pandan digunakan untuk memproduksi biji kopi luwak.
Komentar
Posting Komentar